Antara Jodoh dan Doa

Kamis, 28 Februari 2013

Mencintai manusia itu fitrah manusia
Jatuh cinta tidaklah terlarang selama tidak diikuti perbuatan2 yang Allah haramkan

Boleh jadi, saat ini hati kita condong kepada seseorang sehingga kita menganggap dialah yang terbaik untuk kita suatu hari nanti.
Namun.. hal ini jangan sampai membuat kita berlebihan dalam memanjatkan doa kepada -Nya.



Seperti doa, "Yaa Allah, jadikanlah saya berjodoh dengan fulanah/fulan. Jadikanlah ia yang terbaik untuk saya." atau berdoa, "Yaa Allah, jika dia bukan jodoh saya jodokanlah dia jodoh saya".

Padahal Rasulullah S.A.W bersabda :
"Sungguh akan muncul kaum dari umat ini yang akan berbuat melampaui batas dalam berdoa dan bersuci."
(Shahih Sunan Abi Dawud, no.87)

Mungkin saat ini kita menganggap dia yang terbaik, namun belum tentu dialah yang terbaik menurut Allah.

Allah berfirman :
"Boleh jadi, kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah paling mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui." (QS. Al-Baqarah : 216)

Allah mengetahui apa yang baik dan apa yang buruk bagi kita. Termasuk dalam masalah jodoh.

Kita boleh berusaha sekuat tenaga meraih yang kita inginkan, namun kita harus bertawakal dan menyerahkan hasilnya kepada Allah.

Jodoh kita mungkin dia sekarang yang sedang kita cintai, mungkin juga bukan. Namun pasti itulah yang terbaik bagi kita.
Yakinlah apa yang Allah berikan adalah yang terbaik untuk kita.

Maka cukupkanlah diri dengan berdoa : "Yaa Allah karuniakanlah kepadaku seseorang yang terbaik bagiku, terbaik bagi akhirat dan duniaku."

Dan konsekuensi mengharapkan jodoh yang baik berarti senantiasa berusaha memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi :)

0 comments:

Posting Komentar